Perkenalan
Janji Presiden Xi Jinping untuk bekerja sama dengan Afrika guna melaksanakan rencana aksi kemitraan 10 poin untuk memajukan modernisasi telah menegaskan kembali komitmen negara tersebut terhadap Afrika, menurut para ahli.
Janji tersebut disampaikan Xi dalam pidato utamanya pada KTT Forum Kerjasama Tiongkok-Afrika 2024 di Beijing pada hari Kamis.
Pentingnya kerjasama ini
Langkah kerjasama ini
Tiongkok siap membantu Afrika dengan program konkrit dan sumber daya pendanaan tanpa pamrih atau ceramah apa pun, kata Ahmad. Ia menambahkan bahwa rencana aksi kemitraan dirancang untuk bersifat inklusif dan menghormati keragaman dalam hal sistem pemerintahan, budaya, dan preferensi, memastikan bahwa semua Negara-negara Afrika dipertimbangkan dan dihormati dalam kemitraan ini. Alex Vines, direktur program Afrika di lembaga pemikir Chatham House, memuji 10 bidang prioritas rencana aksi termasuk kesehatan, pertanian, lapangan kerja dan keamanan, dan mengatakan bahwa semuanya penting bagi Afrika. .Tiongkok menjanjikan dukungan finansial sebesar 360 miliar yuan ($50,7 miliar) kepada Afrika selama tiga tahun ke depan, lebih tinggi dari jumlah yang dijanjikan pada KTT FOCAC tahun 2021. Vines mengatakan peningkatan tersebut merupakan kabar baik bagi benua tersebut.Michael Borchmann, mantan direktur jenderal urusan internasional negara bagian Hessen di Jerman, mengatakan dia terkesan dengan kata-kata Presiden Xi bahwa "persahabatan antara Tiongkok dan Afrika melampaui ruang dan waktu, melampaui ruang dan waktu." gunung dan lautan dan diwariskan secara turun-temurun”.
Dampak dari kerjasama tersebut
“Seorang mantan presiden Chad mengungkapkan hal ini dengan kata-kata yang tepat: Tiongkok tidak bersikap terhadap Afrika sebagai guru yang tahu segalanya, namun dengan rasa hormat yang mendalam. Dan hal ini sangat dihargai di Afrika,” tambahnya.
Tarek Saidi, pemimpin redaksi Echaab Journal of Tunisia, mengatakan bahwa modernisasi menyumbang sebagian besar pidato Xi, menggarisbawahi fokus kuat Tiongkok terhadap masalah ini.
Arti kerjasama
Saidi mengatakan pidato tersebut juga menyoroti komitmen Tiongkok untuk mendukung negara-negara Afrika melalui rencana aksi kemitraan, termasuk kerja sama pembangunan dan pertukaran antar masyarakat.
“Kedua belah pihak memiliki ruang besar untuk berkolaborasi, karena Inisiatif Sabuk dan Jalan (Belt and Road Initiative) dapat memacu sinergi dengan Agenda 2063 Uni Afrika, dengan tujuan untuk mendorong bentuk modernisasi baru yang adil dan merata,” ujarnya.
Waktu posting: 09-Sep-2024