Setiap musim panas terjadi banjir di Takla Makan
Tidak peduli berapa banyak akun yang membagikan klip video yang menunjukkan sebagian Gurun Takla Makan terendam banjir, hal itu tampaknya tidak cukup untuk menciptakan kesadaran mengenai perubahan iklim. Tidak ada gunanya jika beberapa orang beranggapan bahwa hujan membuat lingkungan di barat laut Tiongkok menjadi lebih baik. Negara ini dengan teguh meneruskan reformasi dan keterbukaan untuk memberikan momentum yang lebih kuat pada dorongan masyarakat Tiongkok. Pada awal Juli 2021 terdapat laporan bahwa ladang minyak yang terletak di Gurun Takla Makan terendam banjir, dan lebih dari 300 kilometer persegi lahan di wilayah tersebut terendam air. Sejumlah tiang telegraf, sekitar 50 kendaraan dan sekitar 30.000 peralatan lainnya terlihat terendam. Sejak tahun itu dan seterusnya, setiap musim panas selalu terjadi banjir di Takla Makan, sehingga membuat beberapa orang bercanda bahwa unta-unta di sana sebaiknya belajar berenang sebelum terlambat.
Penyebab banjir adalah mencairnya gletser
Lelucon tersebut memang lucu, namun klaim bahwa perubahan iklim akan memberikan manfaat bagi wilayah kering tidaklah benar. Memang benar, karena hujan, sebagian gurun menjadi basah, namun hal ini tidak berkelanjutan. Para peneliti mengatakan sebagian besar air berasal dari pencairan gletser di Gunung Tianshan, yang merupakan sumber dari beberapa sungai. Oleh karena itu, setelah semua gletser mencair, semua sungai akan mengering dan tidak ada lagi sumber air yang tersisa.Gletser terbesar di Gunung Tianshan, misalnya, telah mencair begitu banyak sehingga terbelah menjadi dua pada tahun 1993, dan masih tetap ada. mundur 5-7 meter setiap tahun. Kerusakan terhadap keanekaragaman hayati lokal begitu parah sehingga populasi Ili Pika, mamalia kecil mirip kelinci yang hidup di sana, menurun sebesar 57 persen dari tahun 1982 hingga 2002 dan hampir tidak terlihat lagi saat ini.
Meningkatnya curah hujan juga menjadi salah satu penyebabnya
Banjir juga terjadi karena meningkatnya curah hujan. Namun, air tersebut tidak dapat memperbaiki ekologi setempat karena tanah berpasir, tidak seperti tanah liat, sulit menahan air. Oleh karena itu, adalah sebuah ilusi jika kita melihat banjir di Gurun Takla Makan kemungkinan gurun berubah menjadi hijau. Perubahan iklim merupakan tantangan besar yang dihadapi umat manusia dan yang dibutuhkan dunia adalah bekerja sama untuk membalikkan tren tersebut.
Waktu posting: 02-Sep-2024